27.10.10

Audit Energi Listrik dan Pemanasan Global

Listrik merupakan bentuk energi yang paling cocok dan nyaman bagi manusia modern. Makin bertambahnya konsumsi listrik per kapita di seluruh dunia menunjukkan kenaikkan standar kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan permintaan tenaga listrik, maka harus direncanakan pembangunan pusat-pusat listrik baru, atau menciptakan bentuk-bentuk energi baru untuk mendukungnya; apabila kapasitas pusat listrik yang ada pada saat ini tidak cukup mendukungnya. Pembangunan tenaga listrik memerlukan dana yang besar dan waktu yang lama, selain juga pertimbangan-pertimbangan politis, ketersediaan bahan bakar dan sumber daya manusianya. Untuk dapat dicapai tujuan yang seimbang antara pemenuhan kebutuhan pada saat sekarang maupun pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan penyediaannya, dilakukan penghematan baik dari sisi penyedia listrik maupun dari sisi pengguna tenaga listrik.

B. PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
Pemakaian tenaga listrik oleh konsumen berubah-ubah setiap waktu, maka Pusat-pusat Listrik membangkitkan daya sesuai dengan permintaan yang berubah-ubah tersebut. Perubahan beban dan perubahan pembangkitan daya juga menyebabkan aliran daya dalam saluran-saluran transmisi berubah-ubah sepanjang waktu. Apabila daya nyata yang dibangkitkan oleh Pusat-pusat Listrik lebih kecil daripada daya yang dibutuhkan oleh para pelanggan, maka frekuensi akan turun, sebaliknya apabila lebih besar, frekuensi akan naik. Pusat Listrik berkewajiban menyediakan tenaga listrik yang frekuensinya tidak menyimpang dari 50 Hertz.
Penyediaan tenaga listrik diupayakan dengan biaya serendah mungkin dengan tetap menjaga mutu dan keandalan. Dalam proses penyediaan tenaga listrik tidak dapat dihindarkan timbulnya rugi-rugi dalam jaringan disamping adanya tenaga listrik yang harus disisihkan untuk pemakaian sendiri. Proses pembangkitan tenaga listrik dalam Pusat-pusat Listrik Thermis memerlukan biaya bahan bakar yang lebih mahal daripada Pusat-pusat Listrik dengan menggunakan tenaga air. Biaya bahan bakar serta rugi-rugi dalam jaringan merupakan faktor-faktor yang harus ditekan agar menjadi sekecil mungkin dengan tetap memperhatikan mutu dan keandalan. Mutu dan keandalan tenaga listrik tidak sematamata merupakan masalah operasi sistem tenaga
listrik, tetapi erat kaitannya dengan pemeliharaan instalasi tenaga listrik dan juga erat kaitannya dengan masalah pengembangan sistem tenaga listrik, mengingat bahwa konsumsi tenaga listrik oleh pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Oleh karenanya hasil-hasil operasi sistem tenaga listrik perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menjadi masukan dalam perencanaan pengembangan tenaga listrik. Mutu tenaga listrik yang baik merupakan kendala (constrain) terhadap biaya pengadaan tenaga listrik yang serendah mungkin, maka kompromi antara kedua hal ini perlu direncanakan dengan optimal.

C. PENGATURAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
• Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi perusahaan listrik adalah :
1. Dapat mengurangi biaya bahan bakar, biaya operasi dan biaya pemeliharaan.
2. Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik dalam rangka memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik.
3. Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan tenaga listrik, karena kapasitas yang mampu melayani permintaan tenaga listrik dapat dihemat.
• Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi pengguna tenaga listrik adalah :
1. Dapat menghindari pemadaman bergilir yang dikarenakan ketidakmampuan pusat listrik untuk mensuplai tenaga listrik sesuai permintaan. Hal ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik secara bersamaan pada waktu tertentu yang sering disebut sebagai waktu beban puncak.
2. Dapat menghemat sumber daya alam, dimana bahan bakar yang diproduksi dari alam dan tidak dapat diperbaharui dapat dihemat.
3. Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik. Sebab dengan pengurangan pemakaian tenaga listrik, berarti ada sisa kapasitas tersedia yang dapat disalurkan ke masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik.
• Sasaran pengaturan pemakaian energi listrik adalah :
1. Konservasi energi, adalah program untuk menurunkan/menghemat pemakaian tenaga listrik.
2. Pemangkasan beban puncak, adalah program untuk mengurangi beban pada waktu beban puncak. Hal ini pada umumnya dilakukan untuk memperbaiki sistem pasokan/penyaluran tenaga listrik dengan pemadaman atau pengurangan beban untuk pengguna tenaga listrik bukan industri.
3.Pengalihan beban, adalah program untuk menggeser beban dari waktu beban puncak (WBP) ke luar waktu beban puncak (LWBP), sehingga diperoleh pembebanan pada saat LWBP meningkat. Dengan demikian akan diperoleh penghematan pemakaian bahan bakar, karena pendukung beban dasar adalah pembangkit yang menggunakan bahan bakar lebih murah.
• Metode Pengaturan Pemakaian Tenaga Listrik
• Efisiensi penerangan
1. Gunakan lampu hemat energi
2. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja
3. Mewarnai dinding, lantai dan langit-langit dengan warna terang, sehinga tidak membutuhkan penerangan yang berlebihan.
4. Memasang lampu penerangan dalam jarak yang tepat dengan obyek yang akan diterangi.
5. Mengatur perlengkapan rumah agar tidak menghalangi penerangan.
• Lemari pendingin
1. Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.
2. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.
3. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas).
4. Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.
5. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah
6. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.
7. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.
8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah/dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik.
9. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.
• Pengatur suhu udara (AC)
1. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
2. Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan.
3. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
4. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk
5. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar
matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang.
6. Membersihkan saringan (filter) udara dengan
teratur.
• Motor-motor
1. Memilih motor sesuai dengan kegunaan dan
kapasitas.
2. Menentukan seting tegangan yang tidak berlebihan. Untuk motor dengan range tegangan 380 V sampai dengan 400 V, sebaiknya di set pada tegangan 380 ~ 385 V.
3. Memilih motor-motor yang mampu mengontrol penyerapan daya listrik sesuai dengan beban. Motor elevator dengan muatan 9 orang, dipilih yang mampu menyerap daya kurang dari spesifikasi maksimum apabila penumpang kurang dari 9 orang.
4. Melakukan pemeriksaan terjadwal agar motor berfungsi sesuai dengan spesifikasinya.
• Audit energi

Audit energi merupakan analisa terhadap konsumsi energi dari suatu sistem dalam memanfaatkan energi.
o Langkah-langkah yang Diperlukan untuk Melakukan Audit Energi
1. Perencanaan
2. Pengumpulan data
3. Penentuan biaya
4. Identifikasi peluang penghematan
5. Penyusunan laporan

o Elemen yang diperlukan dalam rangka audit energi:
1. Diagram proses produksi
Skema yang menggambarkan alur proses produksi dimulai dari pengelolaan bahan baku dilanjutkan proses awal hingga akhir.
2. Diagram alir energi
Diagram yang menggambarkan pasokan awal listrik yang kemudian dikonversikan menjadi bentuk energi lain.
3. Data produksi
Diperlukan untuk penentuan biaya energi per satuan produk.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More