2.12.10

ZAT PEWARNA PADA OBAT JAMU

A. Zat Warna pada Obat-obatan
Rata-rata zat warna yang digunakan pada obat-obatan adalah zat warna sintetis tetapi ada juga yang menggunakan zat warna alami. Zat warna ini digunakan untuk mewarnai tablet (coating film pada tablet), pewarnaan pada kapsul obat, dan pewarnaan sirup. Pada obat, khususnya yang berbentuk tablet dan sirup yang ditambahkan essence (misalnya perasa buah), zat warna yang ditambahkan disesuaikan dengan essence yang ditambahkan pada obat. Sebagai contoh, tablet atau sirup yang beressence jeruk akan diberikan zat warna orange atau kuning. Pemberian zat warna pada obat selain karena estetika juga untuk identifikasi produk.

- Tablet
Tablet dapat sedemikian rupa dibuat agar menjadi berwarna-warni. Pembuatan warna pada tablet dibuat dengan menggunakan teknologi coating tablet, khususnya coating film. Coating film pada tablet digunakan untuk estetika tablet, menjaga kestabilan tablet, dan sebagai identifikasi produk. Bahan obat yang warnanya tidak menarik seperti ektrak herbal atau warnanya yang keruh bisa tertutupi. Dalam coating film ini dapat digunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami seperti klorofil, antosianin, dan karatenoid. Untuk pewarna sintetis digunakan pewarna yang bersimbol FD&C yang artinya FDA (Food and Drug Administration) telah menyetujui zat warna yang bersangkutan pada makanan, obat, dan kosmetik. Contoh zat warna yang dipakai coating film pada tablet adalah zat warna karmin, tartrazine, indigo, titanium oksida, dan berbagai oksida besi yang lainnya. Tidak semua obat perlu dicoating ada yang tetap memperlihatkan bentuk warna aslinya, atau diberi warna pada saat sebelum pencetakan tablet.
- Kapsul
Ada dua bentuk kapsul yaitu kapsul bercangkang keras dan kapsul bercangkang lunak. Kapsul keras terdiri dari tubuh dan tutup sedangkan kapsul lunak merupakn suatu kesatuan. Zat warna pada kapsul khususnya kapsul bercangkang keras berfungsi untuk mengetahui identitas pabrik. Kapsul keras dapat juga mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari berbagai oksida besi, bahan opak (pemburam) seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 – 15 % air. Kapsul lunak dapat mengandung pigmen atau pewarna, bahan opak seperti Titanium dioksida, pengawet, pengharum dan pemanis /sukrosa 5 %.
- Sirup
Obat berbentuk sirup yang kita kenal, memiliki warna yang berbeda-beda. Tujuan dari penggunaan pewarna pada sirup adalah untuk memberikan penampilan yang menarik dan untuk membedakan suatu sediaan dengan sediaan yang lainnya, dimana zat warna yang biasa digunakan adalah zat warna FD&C dan zat warna D&C. Zat warna yang ditambahkan pada sirup disesuaikan dengan essence yang ditambahkan, misalnya obat sirup dengan rasa jeruk, ditambahkan zat pewarna kuning atau orange; obat sirup dengan rasa mint, ditambahkan zat pewarna putih. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi obat.
- Sebagai Zat Desinfektan dan Antibiotik (Klorofil)
Molekul klorofil memiliki kesamaan struktur dengan hemoglobin, pigmen merah dalam darah manusia. Perbedaan antara kedua molekul ini hanya terletak pada atom pusat dari molekul. Atom pusat klorofil adalah magnesium dan atom pusat hemoglobin adalah besi. Berdasarkan penemuan ini, dapat disimpulkan bahwa klorofil memiliki nilai besar terhadap tubuh manusia. Klorofil menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia dan merupakan molekul yang dapat diterima oleh tubuh secara alamiah. Klorofil berfungsi sebagai desinfektan dan antibiotik, bahkan sebelum adanya obat- obatan sintetis. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme dalam tubuh, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa-senyawa kimia bersifat racun dalam tubuh.
Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menggali ke dalam sel/jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut, seperti halnya sabun mengangkat lemak dan kotoran pada tangan kita. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pewarna makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus.
klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, di mana makanan dan obat lainnya sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan. Klorofil yang dikonsumsi secara oral dapat menjadi alternatif pengganti transfusi darah.
Penggunaan klorofil, baik berupa tablet, bubuk, maupun cairan yang dikemas dan banyak terdapat di pasaran, dapat membantu dalam hal (1) meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, (2) mengatasi anemia, (3) membersihkan jaringan tubuh, (4) membersihkan hati dan membantu fungsi hati, (5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit, dan lain-lain), (6) memperkuat sel, dan (7) melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil ini adalah aman terhadap tubuh.

B. Deskripsi Beberapa Zat Warna yang Digunakan dalam Obat-obatan
1. Karmin
Karmin juga disebut Crimson Lake, cochineal, Merah Natural 4, CI 75470, atau E120. Karmin diperoleh dengan cara mengekstraksi asam karminat dan dilapisi alumunium. Biasa digunakan untuk melapisi bahan berprotein, berwarna merah.
2. Titanium Oksida (TiO2)
Berwarna putih dan bisa memberikan kesan warna opaque. Titanium oksida biasanya digunakan sebagai pemburam pada obat-obatan.
3. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Penggunaan tartrazine pada produk medis terdapat pada vitamin (terutama vitamin C), antasida, kapsul, dan obat-obat preskripsi tertentu.
4. Quinoline Yellow (E104)
Zat pewarna ini digunakan dalam minuman berenergi.
5. Klorofil
Merupakan pigmen hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan karoten dan xantofil. Di dalam ini terdapat bermacam-macam klorofil misalnya a, b, c dan d, bakteriofil a dan b dan klorobium klorofil, akan tetapi yang paling umum berperan dalam pangan hanya klorofil a dan b. Dalam daun klorofil banyak terdapat bersama-sama dengan protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang lain.
Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus hidrofobik dari cincin porifin-nya.
Rumus empiris klorofil adalah :
C55H72O5N4Mg (klorofil a) dan C55H70O6N4Mg (klorofil b)


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More