Apa yang perlu diperhatikan pertama kali dalam mengerjakan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik ?
- Penentuan kapasitas pabrik yang akan dirancang
Dalam menentukan kapasitas pabrik yang akan dirancang ada beberapa macam pedoman yaitu :
- Data ekspor produk
Penggunaan data ekspor dapat menjadi dasar bahwa pabrik yang didirikan bertujuan untuk “mengekspor produknya”, akan lebih baik lagi jika diketahui “kebutuhan dunia akan produk yang anda hasilkan” dan “berapa banyak pabrik yang telah memproduksinya dengan jumlah produk yang mereka ekspor” tentunya.
- Data impor produk
Penggunaan data impor dapat menjadi landasan bahwa pabrik yang akan didirikan bertujuan untuk menutup kebutuhan impor produk tersebut.
- Kapasitas pabrik yang memproduksi produk yang sama
Ketika anda merancang sebuah pabrik di negara anda, tentunya perlu diketahui seberapa besar kebutuhan negara anda tersebut akan “kehadiran” produk yang anda hasilkan. Jika kebutuhan terhadap produk anda sangat besar sampai dilakukan impor produk tersebut akan sangat aneh jika anda merancang pabrik dengan kapasitas lebih rendah dengan pabrik yang sudah ada di negara anda.
Penentuan kapasitas ini sangat penting karena akan mempengaruhi neraca massa yang akan anda buat. Dan neraca massa akan berpengaruh kepada perancangan alat dan nantinya mempengaruhi keseluruhan perancangan pabrik.
Meskipun terkesan sepele, anda harus memperhatikan benar-benar data-data pendukung kapasitas yang akan anda pilih.
Bisa dikatakan data kinetika reaksi merupakan data yang amat vital pada perancangan pabrik. Hal ini disebabkan jantung dari reaksi sendiri adalah reaktor. Anda tidak akan bisa merancang reaktor jika anda tidak memiliki kinetika reaksi anda. Akan tetapi data kinetika reaksi dapat dikesampingkan jika anda memiliki data waktu tinggal (berlaku untuk reaktor batch yang tidak seri). Untuk perancangan reaktor batch sendiri dapat digunakan dua alternatif yang dengan nilai k (konstanta kecepatan reaksi) maupun dengan waktu tinggal.
Perlu diingat spesifikasi bahan baku adalah data yang sesuai dengan bahan baku yang akan anda gunakan.
Sebagai contoh : HCl solution dengan kemurnian 37% (komposisi HCl sebesar 37% dan 63% adalah air). Pada perhitungan neraca massa anda nantinya, neraca massa komponen HCl yang anda masukkan haruslah 37% dari banyaknya HCl solution dan jangan lupa memasukkan sisa 63% air ke dalam neraca massa komponen air.
Pada neraca massa produk, spesifikasi produk memperlihatkan seperti apa produk yang anda hasilkan. Jika anda menuliskan komposisi A sebanyak x % dan B sebanyak y % maka pada hasil akhir neraca massa banyaknya A harus sebesar x % begitu juga B sebesar y%.